Karena oli motor terbaik untuk motor itu adalah oli motor yang sesuai yang dipilih dengan pertimbangan yang tepat.
Jadi, Kamulah yang harus bisa memilihnya.
Tapi apa saja ya yang yang perlu dipertimbangkan untuk memilih oli motor. Jawaban terbaik akan kami berikan di halaman ini.
Oli Motor Terbaik
arena-motor.net | Memilih oli adalah sesuatu yang penting dan sebaiknya tidak diremehkan.
Arena-motor.net salut karena Kamu mau menyediakan waktu untuk memikirkan oli mana yang tepat untuk kendaraan yang Kamu miliki.
Kebanyakana orang tidak mau ambil pusing tentang hal ini.
Bahkan, banyak yang biasanya menyerahkan pemilihan oli motornya kepada pihak bengkel, khususnya montir.
Namun, alangkah baiknya jika kita mengerti oli seperti apa yang cocok untuk kendaraan kita.
Memilih Oli Terbaik : Seberapa Penting Angka SAE?
Bagian ini akan seperti cerita sejarah.
Oli mesin yang cocok untuk kendaraan kita yang seperti apa sih? Apakah yang ada tulisan tipe motornya, misalnya OLI YAMALUVV OLINYA MOTOR MATIC?
Kamu pasti pernah lihat iklan perusahaan oli motor yang menyebutkan di dalam iklan bahwa motor matic itu sebaiknya menggunakan oli yang memang khusus untuk motor matic.
Dengan kata lain mesin motor matic harus memakai oli yang ada tulisan oli untuk matic-nya.
Apakah Kamu percaya dengan slogan atau kalimat dalam iklan tersebut?
Tidak masalah jika jawaban pertama kamu adalah percaya.
Namun, teruslah membaca sampai akhir karena penjelasan di bawah ini akan membuatmu berani untuk berkata tidak percaya terhadap slogan iklan tersebut.
Sebuah artikel di website resmi Society Automotive Engineer (SAE) yang berjudul How Do You Choose the Right Type of Oil for Your Car? menjelaskan bagaimana perjalanan standardisasi pembuatan oli.
SAE merupakan badan terkemuka di industri otomotif. Mereka adalah organisasi yang menentukan standard pembuatan komponen - komponen otomotif. Salah satunya adalah standard viskositas (kekentalan) oli yang akan banyak disebut di tulisan ini.
Silakan teruskan membaca dan bacalah dengan seksama ya.
Setelah selesai membaca tulisan ini Kamu akan paham cara memilih oli yang pas untuk kendaraanmu. Yakin.
--------
Para insinyur awalnya hanya membuat oli SAE single grade. Hanya untuk satu kondisi, musim panas saja atau musim dingin saja.
Pada 1926, ada enam grade yang didesain melalui SAE J3000.
Oli didesain dan diproduksi mengikuti standard SAE J3000. Dengan mengacu pada standard ini, terciptalah oli dengan angka SAE 10, 20, 30, 40, 50 dan 60.
Apa sih SAE 10, SAE 20, SAE 30 dst ini?
SAE Grade adalah salah satu kode yang pasti ada di setiap kemasan oli mesin. SAE Grade menunjukkan grade atau tingkat kekentalan oli.
Penampakan kode SAE di botol oli |
|Penggunaan SAE grade|
Dulu, ketika musim dingin bersalju, pemilik kendaraan menggunakan oli dengan grade kekentalan yang rendah seperti SAE 20.
Di saat musim panas, mereka menggunakan oli dengan tingkat kekentalan yang tinggi seperti SAE 40.
Jadi, sudah sejak dahulu pemilik kendaraan memilih oli tergantung pada kondisi iklim (musim panas atau dingin).
Dalam satu tahun, mereka akan menggunakan dua jenis oli yang berbeda untuk kendaraannya.
Pemilik kendaraan harus ingat untuk mengganti oli sebelum pergantian musim dingin (khusus sebelum pergantian musim dingin).
Ini karena SAE 40 akan menjadi terlalu kental di suhu rendah khas musim dingin. Karena oli yang terlalu kental, maka mesin tidak bisa dijalankan.
Itulah kenapa, saat itu, khusus sebelum musim dingin, setiap orang yang punya mobil harus ingat untuk mengganti oli.
Mesin kendaraan memang didesain wajib memiliki pompa pelumas. Pompa ini disertakan untuk keperluan pelumasan di dalam mesin. Pompa harus aktif sejak pertama kali mesin dihidupkan. Mesin hidup = pelumasan juga wajib hidup, begitulah setiap mesin dirancang.
Setiap mesin, sudah dirancang sedemikian rupa. Di dalam setiap blok mesin pasti ada pompa pelumas.
Pompa ini harus hidup ketika engine hidup. Hidupnya harus bersamaan.
Di sinilah viskositas (kekentalan) memiliki peran penting.
Pompa pelumasan di dalam engine harus memompa (mendorong) oli agar oli mengalir ke saluran pelumasan.
Jika oli terlalu kental atau bahkan berubah jadi jelly karena suhu rendah, maka pompa akan kesulitan bahkan tidak bisa mendorong oli.
Alhasil, karena pompa tidak bisa jalan, engine tidak akan hidup.
Untuk mengatasi masalah ini, pada 1950 insinyur - insinyur yang tergabung di SAE membuat standard grade baru untuk oli berdasarkan tingkat krendahan suhu.
SAE grade 20 memang memungkinkan untuk digunakan di musim dingin. Namun, sayangnya standard yang dibuat saat itu belum mempertimbangkan kemungkinan terjadinya kondisi iklim dengan suhu terendah, hanya mengacu pada suhu normal musim dingin.
Akhirnya, konsumen bisa menghidupkan kendaraannya di suhu rendah dengan SAE 5W.
Huruf W = Winter. Winter menandakan bahwa oli tersebut bisa digunakan pada saat musim dingin.
Lalu, tidak lama setelah itu.
Muncul zat - zat additif untuk pelumas yang memungkinkan industri manufaktur oli mesin membuat produk all-season atau oli yang bisa digunakan sepanjang tahun yang tidak perlu diganti.
Produk all-season yang dimaksud adalah oli dengan angka SAE yang multi grade.
Multi grade berarti oli memiliki dua SAE grade. Biasanya ditulis seperti ini : W10 - 40, W20 - 40 dan lain - lain.
Oli multi grade ini memungkinkan pemilik mobil di negara beriklim 4 musim tidak perlu mengganti oli mobilnya sebelum musin dingin tiba.
Multi Grade Cocok untuk Indonesia
Oli dengan SAE multi grade ini sangat cocok untuk digunakan di Indonesia yang sebagian besar daerahnya memiliki perbedaan suhu yang cukup ekstrim antara siang dan malam.
Seperti di Jogja yang sangat panas di waktu siang, tetapi cukup dingin di malam hari.
Selain itu, oli multi grade ini juga sangat pas untuk motor yang ada di daerah pegunungan yang suhu malam harinya sangat dingin.
Di Indonesia, oli mesin yang dijual di pasaran, mayoritas adalah oli multi grade dengan angka SAE sebagai berikut :
- 10W - 40 (paling pas untuk daerah pegunungan yang dingin)
- 20W - 40
- 20W - 50
Ini karena oli dengan SAE grade 0W - 30 dan 5W - 30 tidak cocok untuk keadaan iklim Indonesia. Makanya tidak ada yang menjualnya di sini.
Karena oli yang dijual di Indonesia adalah oli yang memang diperuntukkan untuk iklim Indonesia.
Angka SAE yang pas untuk iklim daerah tertentu di Indonesia, pemilihannya bisa mengikuti acuan berikut.
cara membaca SAE Grade
10W - 30
10W adalah tingkatan viskositas untuk suhu rendah. Semakin rendah angkanya, maka kemampuan oli untuk stabil di suhu rendah semakin baik.
Atau dalam bahasa sederhananya, kalau angkanya semakin kecil, berarti kemampuan oli untuk mengalir di suhu rendah semakin bagus.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa saat harus start mesin juga menyalakan pompa oli, nah jika dalam kondisi mesin mati oli sudah menjadi jelly, maka pompa tidak akan bisa nyala karena tidak bisa mendorong oli yang sudah berbentu jel karena rendahnya suhu.
Angka 30 merupakan tingkat viskositas untuk suhu tinggi. Semakin besar angkanya, semakin besar viskositasnya.
Artinya, oli tidak terlalu cepat encer saat keadaan mesin semakin panas.
Kalau viskositas (kekentalan)-nya besar untuk suhu tinggi, maka oli akan semakin bagus, karena kondisi oli akan tebal (kental) sehingga perlindungan terhadap mesin lebih baik.
Kalau oli terlalu tipis (encer), maka mesin berada dalam bahaya.
Bahayanya yaitu mesin akan aus karena komponen gear bergesekan secara langsung tanpa mengenai oli terlebih dahulu.
Jadi ingat, ada 2 kondisi penting bagi oli terkait angka SAE.
1. Suhu rendah : suhu saat mesin mati.
2. Suhu tinggi : suhu saat mesin beroperasi
Pilihlah oli yang sesuai dengan iklim daerahmu. Itulah kalau bicara SAE grade.
Nah, di samping SAE grade, ada lagi nih yang bisa kita jadikan pertimbangan dalam memilih oli, yaitu jenis material oli.
Akan dibahas di bawah.
Memilih Oli Terbaik : Material oli itu penting
Berdasarkan material penyusunnya, oli dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
- Mineral
- Sintetis
- Semi sintetis (campuran mineral dan sintetis)
Ketiganya memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dalam pembuatannya. Dari atas ke bawah, semakin ke bawah proses pembuatannya semakin sulit.
Oli yang full sintetis proses pembuatannya membutuhkan waktu yang lebih panjang dibanding oli yang terbuat dari mineral murni.
Oli yang full sintetis memiliki kemampuan yang jauh lebih baik dari oli mineral.
Tetapi harga oli full sintetis ini lebih mahal daripada oli mineral ataupun yang semi sintetis.
Tak masalah kalau memiliki kocek lebih. Kalau punya dana lebih, pilihlah oli yang sintetis. Kenapa?
1. Pelumasan yang superior
Salah satu kelebihan dari oli sintetis adalah memiliki molekul yang ukurannya sama.
Dengan bentuk molekulnya yang uniform (seragam) ini, maka oli sintetis bisa mengalir dengan lebih baik.
Untuk mempermudah membayangkannya, bandingkan (dalam imajinasi) antara menggelindingkan satu toples kelereng vs satu toples kerikil.
Keduanya akan digelindingkan di papan yang miring. Mana yang lebih lancar? Kelerang.
Ini karena kelereng memiliki bentuk yang seragam. Seperti itulah oli sintetis.
Kemampuan oli sintetis untuk bergerak secara bebas ini membuatnya bisa melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam melapisi permukaan komponen transmisi di blok mesin.
2. Lebih tahan panas
Oli sintetis memiliki ketahanan terhadap panas yang lebih baik daripada oli mineral.
Oli yang memiliki ketahanan panas lebih bagus berarti oli tidak mudah menipis (lebih encer) ketika suhu operasi mesin naik.
Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa oli sintetis mampu menjaga komponen mesin terhindar dari keausan karena tetap dalam bentuk yang cukup tebal saat suhu mesin tinggi.
Konon, ada yang bilang kalau oli sintetis ini diperuntukkan untuk mesin dengan performa tinggi seperti mesin motor balap.
Namun, bukan berarti bahwa motor yang hanya digunakan untuk ke pasar, mengantar anak ke sekolah, tidak boleh menggunakan oli jenis ini.
Kalau Kamu cukup sering menggunakan motormu untuk perjalanan jauh, seperti perjalanan keluar kota berjarak 1-2 jam, menggunakan oli berbahan sintetis merupakan pilihan yang paling tepat.
Untuk penggunaan yang standar, gaya bermotornya pelan, jarang ngebut atau geber di putaran tinggi, tidak masalah jika tidak menggunakan oli berbahan sintetis.
---------
KESIMPULAN
Itulah dua pertimbangan yang perlu Kamu pikirkan untuk memilih oli.
1. Angka SAE atau SAE grade (yang berhubungan dengan kekentalan oli)
2. Material oli (mineral/sintetik/semi sintetik)
Ingat : pemilihan oli berkaitan dengan suhu starting mesin dan suhu operasi maksimal rata - rata.
Semoga sekarang Kamu paham bagaimana cara memilih oli motor yang paling pas untuk motormu.
Oli motor terbaik adalah oli motor yang paling pas dengan kondisi lingkungan sekitar + gaya bermotor Kamu.
gaya bermotor : ngebut = panas, pilih oli yang tetap tebal saat dipakai ngebut. Oli berbahan sintetis, angka SAE 40 atau 50.
gaya bermotor pelan : kecepatan sedang = panas normal, pilih yang mineral based.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar